Polda Jatim Gelar Razia Pada Bulan Suci Ramadan Setiap Malam.
Kabar7news.com-surabaya. Guna mengantisipasi dan upaya cipta kondisi keamanan menjelang datangnya bulan Suci Ramadan di Jawa Timur, Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur akan menggelar operasi atau razia setiap malam.
“Razia ini bukan hanya Polda Jatim, tetapi semua Polres jajaran juga sudah diperintahkan atau atensi langsung dari Kapolda Jatim untuk menggelar razia setiap malam. Ini serentak di seluruh Jawa Timur. Target operasinya adalah Senpi (Senjata Api), bahan peledak, narkoba dan senjata tajam,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono saat di Mapolda Jatim, Selasa (02/07/2013)
Dikatakannya, razia ini sengaja digelar pascahilangnya dinamit di Bogor serta upaya cipta kondisi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Bahkan Bapak Kapolda mengaku akan meninjau langsung sepanjang jalur Pantura mulai dari perbatasan Jawa Tengah hingga perbatasan dengan Bali.
Selain memantau keamanan, polda juga akan menggelar acara sidak ke sepanjang jalur Pantura juga dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi jalan raya di Jawa Timur menjelang Mudik Lebaran nanti. Supaya, bisa dilakukan persiapan serta dicari solusi terkait potensi permasalahannya.
“Pak Kapolda akan turun langsung ke wilayah Pantura untuk melihat dan mencari solusi terkait kemacetan dan pengamanan di lokasi tersebut. Mulai dari perbatasan Jawa Tengah, hingga di perbatasan Bali,” ujarnya.
Hal lain yang menjadi perhatian serius Polda Jatim menjelang Ramadan adalah peredaran petasan dan kembang api. Terkait itu, maka itu pihaknya mengimbau semua jajaran untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan peredaran petasan dan kembang api di wilayahnya masing-masing.
“Untuk (petasan dan kembang api) yang mempunyai ukuran diatas 2 inci hingga 8 inci wajib mempunyai izin. Kalau tidak (ada izinnya) akan dikenakan pidana, karena membahayakan,” tegasnya.
Ia menambahkan, sesuai kriteria kembang api atau petasan berukuran dibawah dua inci diperbolehkan dijual di mana saja tanpa adanya izin. Dan sebelum digelar razia terkait peredaran petasan dan kembang api, pihaknya bakal memberikan sosialisasi ke masyarakat.
Sementara itu Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono juga menyampaikan perhatiannya terkait hilangnya 250 dinamit di Bogor. Setiap malam, di gelar razia di berbagai tempat di Surabaya serta semua polres jajaran untuk mengantisipasi masuknya dinamit ke Jawa Timur.
“Pengamanan terus kita tingkatkan, terutama dengan menggelar razia setiap malam. Dan sejauh ini, di Jawa Timur belum ada laporan terkait keberadaan dinamit tersebut,” ujarnya. (Ir/pca/kominfo)
“Razia ini bukan hanya Polda Jatim, tetapi semua Polres jajaran juga sudah diperintahkan atau atensi langsung dari Kapolda Jatim untuk menggelar razia setiap malam. Ini serentak di seluruh Jawa Timur. Target operasinya adalah Senpi (Senjata Api), bahan peledak, narkoba dan senjata tajam,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono saat di Mapolda Jatim, Selasa (02/07/2013)
Dikatakannya, razia ini sengaja digelar pascahilangnya dinamit di Bogor serta upaya cipta kondisi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Bahkan Bapak Kapolda mengaku akan meninjau langsung sepanjang jalur Pantura mulai dari perbatasan Jawa Tengah hingga perbatasan dengan Bali.
Selain memantau keamanan, polda juga akan menggelar acara sidak ke sepanjang jalur Pantura juga dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi jalan raya di Jawa Timur menjelang Mudik Lebaran nanti. Supaya, bisa dilakukan persiapan serta dicari solusi terkait potensi permasalahannya.
“Pak Kapolda akan turun langsung ke wilayah Pantura untuk melihat dan mencari solusi terkait kemacetan dan pengamanan di lokasi tersebut. Mulai dari perbatasan Jawa Tengah, hingga di perbatasan Bali,” ujarnya.
Hal lain yang menjadi perhatian serius Polda Jatim menjelang Ramadan adalah peredaran petasan dan kembang api. Terkait itu, maka itu pihaknya mengimbau semua jajaran untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan peredaran petasan dan kembang api di wilayahnya masing-masing.
“Untuk (petasan dan kembang api) yang mempunyai ukuran diatas 2 inci hingga 8 inci wajib mempunyai izin. Kalau tidak (ada izinnya) akan dikenakan pidana, karena membahayakan,” tegasnya.
Ia menambahkan, sesuai kriteria kembang api atau petasan berukuran dibawah dua inci diperbolehkan dijual di mana saja tanpa adanya izin. Dan sebelum digelar razia terkait peredaran petasan dan kembang api, pihaknya bakal memberikan sosialisasi ke masyarakat.
Sementara itu Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono juga menyampaikan perhatiannya terkait hilangnya 250 dinamit di Bogor. Setiap malam, di gelar razia di berbagai tempat di Surabaya serta semua polres jajaran untuk mengantisipasi masuknya dinamit ke Jawa Timur.
“Pengamanan terus kita tingkatkan, terutama dengan menggelar razia setiap malam. Dan sejauh ini, di Jawa Timur belum ada laporan terkait keberadaan dinamit tersebut,” ujarnya. (Ir/pca/kominfo)