Petugas Sipir Medaeng Tertangkap Membawa Sabu-Sabu

Kabar7News.-Surabaya.                                   Petugas Rutan Kelas I Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, berisial MY dan bersama tiga rekannya yang tertangkap membawa sabu-sabu seberat 700 gram oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ternyata terlibat jaringan narkoba luar negeri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BNN, barang haram milik MY itu disuplai dari Negeri Jiran, Malaysia.

"Keempat tersangka ini mendapatkan suplai sabu dari Malaysia," kata Kepala BNN, Komjen Pol     Anang Iskandar, di sela-sela deklarasi anti-narkoba untuk pelajar di Surabaya, Kamis (23/5/2013).

Dia menjelaskan, pasokkan sabu tersebut dilakukan melalui jalur darat dengan bekerja sama empat orang tersangka yang ditangkap petugas. Lebih jauh mantan Kapolwiltabes Surabaya ini menjelaskan, petugas BNN sebenarnya sudah mengendus jaringan ini sejak lama.

Pada 17 Mei 2013 lalu, MY menemui SP yang baru saja pulang dari luar negeri. Pertemuan itu adalah untuk mengembalikan sabu seberat 700 gram yang akan dibawa ke Balikpapan.

"MY berpesan kepada SP untuk menyisakan 100 gram sabu karena sudah ada yang memesan. Transaksi ini akan dilakukan sepulang dari Balikpapan," ujar Anang.

SP kemudian menjual sabu seberat 200 gram kepada RC di parkiran RS Darmo, Surabaya. Keduanya pun ditangkap oleh petugas BNN. "Setelah penangkapan itu petugas menggeledah rumah SP dan ditemukan sabu seberat 500 gram. Kami juga menangkap tersangka IS," tambahnya.

IS diduga kuat sebagai pengatur keuangan jaringan dari hasil penjulan sabu. Berdasar keterangan tiga tersangka, petugas akhirnya menangkap MY di kawasan Sukolilo Surabaya.

Anang menjelaskan, terhadap jaringan luar negeri sebagai penyuplai barang haram ini, pihaknya akan memanfaat kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia untuk pengungkapan.

Anang juga menepis bahwa jaringan tersebut merupakan bagian dari jaringan narkoba yang berasal dari India.

"Indonesia dan Malaysia punya kerja sama Bilateral. Itu yang akan kami lakukan untuk mengungkap. Untuk jaringan ini memang tidak ada hubungannya dengan jaringan India yang sebelumnya sempat tertangkap di Bea Cukai Juanda," jelasnya.                                                                                (SB-Okzone)   


Petugas Sipir Medaeng Tertangkap Membawa Sabu-Sabu

Jumat, Mei 24, 2013 Reporter: Unknown

Kabar7News.-Surabaya.                                   Petugas Rutan Kelas I Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, berisial MY dan bersama tiga rekannya yang tertangkap membawa sabu-sabu seberat 700 gram oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ternyata terlibat jaringan narkoba luar negeri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BNN, barang haram milik MY itu disuplai dari Negeri Jiran, Malaysia.

"Keempat tersangka ini mendapatkan suplai sabu dari Malaysia," kata Kepala BNN, Komjen Pol     Anang Iskandar, di sela-sela deklarasi anti-narkoba untuk pelajar di Surabaya, Kamis (23/5/2013).

Dia menjelaskan, pasokkan sabu tersebut dilakukan melalui jalur darat dengan bekerja sama empat orang tersangka yang ditangkap petugas. Lebih jauh mantan Kapolwiltabes Surabaya ini menjelaskan, petugas BNN sebenarnya sudah mengendus jaringan ini sejak lama.

Pada 17 Mei 2013 lalu, MY menemui SP yang baru saja pulang dari luar negeri. Pertemuan itu adalah untuk mengembalikan sabu seberat 700 gram yang akan dibawa ke Balikpapan.

"MY berpesan kepada SP untuk menyisakan 100 gram sabu karena sudah ada yang memesan. Transaksi ini akan dilakukan sepulang dari Balikpapan," ujar Anang.

SP kemudian menjual sabu seberat 200 gram kepada RC di parkiran RS Darmo, Surabaya. Keduanya pun ditangkap oleh petugas BNN. "Setelah penangkapan itu petugas menggeledah rumah SP dan ditemukan sabu seberat 500 gram. Kami juga menangkap tersangka IS," tambahnya.

IS diduga kuat sebagai pengatur keuangan jaringan dari hasil penjulan sabu. Berdasar keterangan tiga tersangka, petugas akhirnya menangkap MY di kawasan Sukolilo Surabaya.

Anang menjelaskan, terhadap jaringan luar negeri sebagai penyuplai barang haram ini, pihaknya akan memanfaat kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia untuk pengungkapan.

Anang juga menepis bahwa jaringan tersebut merupakan bagian dari jaringan narkoba yang berasal dari India.

"Indonesia dan Malaysia punya kerja sama Bilateral. Itu yang akan kami lakukan untuk mengungkap. Untuk jaringan ini memang tidak ada hubungannya dengan jaringan India yang sebelumnya sempat tertangkap di Bea Cukai Juanda," jelasnya.                                                                                (SB-Okzone)   



Read more...